Jepang dikenal sebagai negeri dengan sejarah dan budaya yang kaya. Namun, di balik gemerlap kota-kota modern seperti Tokyo dan Osaka, terdapat tempat misterius yang menarik perhatian dunia, yaitu Kota Hashima. Juga dikenal sebagai Gunkanjima atau Pulau Kapal Perang, Hashima dulunya merupakan kawasan tambang batu bara yang berkembang pesat sebelum akhirnya ditinggalkan dan berubah menjadi “pulau hantu.”
Hashima tidak hanya menarik perhatian wisatawan, tetapi juga para peneliti dan pecinta sejarah yang ingin memahami kisah masa lalu pulau ini. Dalam artikel ini, kita akan membahas sejarah Kota Hashima, daya tariknya, serta alasan mengapa tempat ini patut menjadi bagian dari daftar kunjungan Anda.
Sejarah Kota Hashima
1. Awal Kejayaan Tambang Batu Bara
Pulau Hashima, yang terletak sekitar 15 km dari Nagasaki, mulai berkembang pada akhir abad ke-19. Pada tahun 1887, tambang batu bara pertama dibuka di bawah pengelolaan Mitsubishi Corporation. Pulau ini menjadi pusat tambang bawah laut yang menghasilkan batu bara berkualitas tinggi, sangat dibutuhkan untuk industri Jepang pada masa itu.
2. Ledakan Populasi
Pada puncak kejayaannya pada tahun 1959, Hashima memiliki populasi lebih dari 5.000 jiwa di area seluas hanya 6,3 hektar. Pulau ini menjadi salah satu tempat dengan kepadatan penduduk tertinggi di dunia, dengan apartemen bertingkat, sekolah, dan fasilitas publik lainnya dibangun untuk memenuhi kebutuhan penduduknya.
3. Kejatuhan Tambang dan Penutupan Pulau
Ketika minyak mulai menggantikan batu bara sebagai sumber energi utama pada tahun 1960-an, tambang-tambang batu bara di Jepang perlahan ditinggalkan. Pada tahun 1974, tambang di Hashima ditutup, dan seluruh penduduk dipindahkan. Sejak saat itu, pulau ini ditinggalkan begitu saja, meninggalkan bangunan-bangunan yang perlahan hancur karena cuaca dan waktu.
Mengapa Kota Hashima Disebut Pulau Kapal Perang?
Nama Gunkanjima, yang berarti “Pulau Kapal Perang,” diberikan karena bentuknya yang menyerupai kapal perang Jepang. Pulau ini dikelilingi tembok beton besar untuk melindungi bangunan dari gelombang laut, memberikan kesan seperti kapal yang kokoh dan tak tertembus.
Daya Tarik Kota Hashima
1. Keindahan Misterius
Hashima menawarkan pemandangan yang menakjubkan sekaligus menyeramkan. Bangunan-bangunan beton yang ditinggalkan, jalan-jalan yang sunyi, dan suasana yang melankolis menciptakan daya tarik unik bagi wisatawan.
2. Warisan Dunia UNESCO
Pada tahun 2015, Hashima diakui sebagai bagian dari Situs Warisan Dunia UNESCO sebagai bagian dari “Situs Revolusi Industri Meiji.” Pengakuan ini menyoroti peran penting Hashima dalam industrialisasi Jepang.
3. Lokasi Film Populer
Hashima menjadi terkenal secara internasional setelah digunakan sebagai inspirasi lokasi dalam film James Bond – Skyfall (2012). Pulau ini juga menjadi latar bagi beberapa film dan dokumenter yang mengangkat keindahan serta sejarahnya.
4. Wisata Tur Virtual
Karena kondisi bangunannya yang rapuh, wisatawan hanya diizinkan mengunjungi area tertentu di pulau ini. Namun, tur virtual melalui video dan teknologi augmented reality kini memungkinkan pengunjung untuk mengeksplorasi seluruh pulau tanpa risiko.
Bagaimana Cara Mengunjungi Hashima?
1. Akses ke Pulau
Pulau Hashima dapat diakses melalui perahu dari Pelabuhan Nagasaki. Beberapa operator tur menyediakan perjalanan ke pulau ini, lengkap dengan pemandu yang menjelaskan sejarah dan fakta menarik tentang Hashima.
2. Tur Terpandu
Tur terpandu biasanya berlangsung selama beberapa jam, mencakup perjalanan dengan kapal dan eksplorasi area yang diizinkan di pulau ini. Pastikan untuk memesan tur lebih awal, terutama pada musim liburan, karena jumlah pengunjung dibatasi.
3. Tips Berkunjung
- Kenakan pakaian dan alas kaki yang nyaman, karena tur melibatkan berjalan di area yang tidak rata.
- Patuhi peraturan keselamatan, termasuk tidak masuk ke area yang tidak diizinkan.
- Jangan lupa membawa kamera untuk mengabadikan pemandangan yang luar biasa.
Fakta Menarik tentang Hashima
- Ukuran Pulau yang Kecil: Hashima memiliki panjang hanya 480 meter dan lebar 160 meter, menjadikannya salah satu pulau terkecil di Jepang.
- Kota Mandiri: Meskipun kecil, Hashima dilengkapi dengan sekolah, rumah sakit, toko, hingga bioskop, sehingga penduduknya tidak perlu meninggalkan pulau untuk kebutuhan sehari-hari.
- Inspirasi Seni: Selain menjadi latar film, Hashima juga sering dijadikan inspirasi dalam video game, fotografi, dan seni modern.
Pelajaran dari Kota Hashima
Hashima adalah pengingat tentang bagaimana teknologi dan industri dapat membawa perubahan besar, tetapi juga risiko jika tidak dikelola dengan bijaksana. Pulau ini menjadi simbol kemajuan yang cepat, namun sekaligus pengingat akan dampak dari ketergantungan terhadap sumber daya yang tidak berkelanjutan.